Problematika pada Remaja Masa Kini

Problematika pada Remaja Masa Kini
Oleh: Ummu Lubna
(Aktivis Dakwah Masyarakat)
Permasalahan kehidupan kian hari kian meningkat, berbagai masalahpun mencuat kepermukaan. Ya, dunia anak muda saat ini sedang tidak baik-baik saja, berbagai permasalahan dari bullying, gangguan mental, stres, depresi, masalah percintaan dan pembunuhan.
Dilansir dari detik.com. Seorang siswa SMA di Desa Banjarejo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, berinisial AI (16) tega membunuh teman sekelasnya VPR (16) hanya gara-gara cintanya ditolak. Jasad korban ditemukan membusuk di warung kopi kosong desa sebelah. Motif pelaku membunuh korban karena korban menolak pernyataan cintanya dan mengaku sudah memiliki pacar. Kasus tersebut terungkap saat warga menemukan mayat wanita membusuk di sebuah warung kopi kosong di Perumahan Made Great Residence, Desa Made, pada Rabu (15/1/2025).
Kita ketahui bahwa dalam Islam diharamkan berpacaran, karena mendekati perbuatan zina.
Allah subahanahu wata’ala telah berfirman :
*وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا*
Artinya: Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
Dan janganlah kamu mendekati zina dengan melakukan perbuatan yang dapat merangsang atau menjerumuskan kepada perbuatan zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, yang mendatangkan penyakit dan merusak keturunan, dan suatu jalan yang buruk yang menyebabkan pelakunya disiksa dalam neraka.
Medekatnya saja dilarang, apalagi melakukannya, sungguh dosa yg besar. Begitupun dengan pembunuhan, termasuk salah satu dosa besar, yang konsekuensinya sangat berat di hadapan Allah subhanahu wata’ala.
Begitu berbahayanya dosa pembunuhan, Allah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 32 :
مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ أَنَّهُۥ مَن قَتَلَ نَفْسًۢا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِى ٱلْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ ٱلنَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَآ أَحْيَا ٱلنَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَآءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِٱلْبَيِّنَٰتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِّنْهُم بَعْدَ ذَٰلِكَ فِى ٱلْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ
Artinya: “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi.” (QS. Al-Maidah: 32).
Motif pembunuhan pelajar oleh pelajar ini adalah penolakan cinta yang memicu pelaku melakukan kekerasan hingga menghilangkan nyawa korban. Peristiwa ini disebabkan banyak faktor, mulai dari lemahnya kontrol emosi, minimnya pendidikan moral, dan pengabaian terhadap kesehatan mental di kalangan remaja. Lingkungan sosial yang kurang supportif juga berkontribusi memperburuk kondisi ini. Demikian juga media yang hari ini menjadi ‘guru’ generasi yang rendah literasi. Berbagai kondisi yang melingkupi ini adalah buah dari kehidupan yang diatur dengan sistem sekuler Kapitalisme.
Sekulerisme membuat masyarakat serta para generasi muda ini semakin jauh dari agama Islam, sehingga lalai dengan halal dan haram dalam setiap aktivitas kehidupanya. Di sisi lain, Kapitalisme membuat ukuran kebahagiaan hanya dari materi atau terpenuhinya keinginan seseorang. Sehingga akhirnya tujuan dapat menghalalkan cara, demikian pula emosi dilampiaskan dengan sesuai dengan hawa nafsu.
Berbagai persoalan generasi jelas membutuhkan sistem yang mampu memberikan solusi komprehensif. Sistem ini adalah sistem Islam. Islam menjadikan pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan akhlak mulia, pengendalian diri, dan pemahaman yang benar terhadap hubungan antar manusia, atau dengan kata lain membentuk kepribadian Islam.
Islam juga memiliki aturan yang jelas terkait pergaulan laki-laki dan perempuan untuk mencegah timbulnya fitnah dan perilaku yang melampaui batas. Sistem sosial Islam akan menjaga pergaulan sesuai dengan tuntunan syara. Dengan aturan ini, hubungan remaja laki-laki dan perempuan diarahkan agar tetap dalam batas yang wajar, mencegah terjadinya hubungan yang merusak moral atau memicu konflik emosional. Dengan dukungan penerapan syariat Islam dalam berbagai bidang lainnya (secara menyeluruh) kasus tragis seperti ini dapat dicegah sejak akar permasalahannya. Pelajar dapat mengoptimalkan potensinya untuk kebaikan dan amal shalih, sehingga menjadi generasi hebat taat syariat dan paham ilmu yang dipelajari.
Sistem Islam menjaga anak mudanya dari gaya hidup rusak. Sistem islam yang diterapkan negara khilafah akan memberikan perlindungan extra kepada semua warganya tak terkecuali dengan anak muda. Perlindungan ini sebagai cerminan aqidah Islam yang mengharuskan siapapun terikat dengan aturan Allah Subhanahu Wa ta’ala dalam kehidupan. Oleh karena itu, solusi dari berbagai problematika remaja saat ini adalah dengan kembali pada aturan Islam. Kembali menerapkan syariat Islam dalam semua lini kehidupan.
Wallohu’alam bish-shawab
from Suara Inqilabi https://ift.tt/kXegYvI
February 07, 2025 at 08:34AM
Belum ada Komentar untuk "Problematika pada Remaja Masa Kini"
Posting Komentar