Mata Dunia Tertuju ke Rafah


Mata Dunia Tertuju ke Rafah

Titien Khadijah 

Muslimah Peduli Umat 

 

Rafah sedang menjadi perhatian dunia, semua mata dunia tertuju ke Rafah, terlebih dengan viralnya kampanye All Eyes on Rafah yang menggema di berbagai platform media sosial sejak 28 Mei 2024.

 

Pemicunya tidak lain adalah arogansi pasukan Zionis yang menyerang kamp pengungsian di Rafah dengan membabi buta. Sebelum serangan Rafah dimulai, PBB mengatakan sebanyak 1,4 juta muslim Palestina, khususnya warga Gaza, berlindung di kota tersebut. Serangan Israel terjadi pada Minggu (26-5-2024) lalu.

 

Kamp-kamp pengungsian di Rafah dibumihanguskan dengan serangan demi serangan yang membabi buta dilakukan oleh Zionis Yahudi pada akhir Mei lalu, terjadi hanya selang beberapa hari setelah Mahkamah Internasional ICJ (Internasional Court Of Justice) memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militernya di Rafah.

 

Penjajah Yahudi terus menyerang dan mengepung Rafah, entitas Yahudi tak henti-hentinya terus melakukan pembunuhan secara sadis terhadap umat muslim Gaza, genosida terus berlanjut dan sekarang ini mata dunia tertuju ke Rafah. Kemungkinan serangan besar-besaran akan terjadi di Rafah, perintah evakuasi untuk umat muslim yang berlindung di Rafah segera dikeluarkan, lebih dari dari 150 ribu orang terus berusaha meninggalkan tempat perlindungan mereka, khawatir akan kelanjutan serangan entitas Yahudi.

 

Pertanyaannya kenapa entitas Yahudi begitu arogan dalam aksi brutalnya terhadap umat muslim yang tidak bisa dihentikan? Padahal sebenarnya entitas Yahudi ini sangat lemah, jumlah militernya sangat terbatas kalau dibandingkan dengan jumlah militer negeri-negeri Islam, lagipula mereka tidak memiliki sumber daya alam dan energi yang mandiri.

 

Yang lebih menyakitkan, para penguasa muslim, khususnya para pemimpin Arab saat ini tak peduli, mereka seolah tuli dan buta dengan derita kaum muslimin di Palestina, tak sedikit pun menyentuh perhatian mereka dan rasa kemanusiaan mereka, sebagian mereka hanya melayangkan kutukan dan kecaman, tapi semata-mata hanya pencitraan belaka, malahan sebagian pemimpin Arab bergandengan tangan dengan Zionis Yahudi yang terkenal kejam, padahal tangan Yahudi itu telah berlumuran darah ribuan para syuhada dan ribuan muslim yang terluka.

 

Bisa dimengerti kenapa Zionis Yahudi berani berbuat keji terhadap umat muslim di Palestina, disebabkan mereka tahu persis penguasa negeri-negeri Islam terutama penguasa Arab yang berdekatan dengan Palestina, dijamin tidak akan melakukan tindakan yang signifikan terhadap eksistensi mereka, dan Zionis Yahudi tahu bahwa penguasa-penguasa Arab yang lahir dari rahim kolonialisme, tunduk dalam kendali Amerika, yang mereka lakukan hanyalah melayani kepentingan-kepentingan negara kafir penjajah, mereka tahu penguasa itu, sekeras-kerasnya masyarakatnya berteriak menentang entitas Yahudi, tidak memobilisasi tentara-tentara mereka untuk peduli Palestina.

 

Entitas Yahudi sangat tahu sekali umat Islam sekarang ini sulit untuk dipersatukan secara politik, Barat telah mendesain negeri-negeri Islam menjadi menjadi negara-negara bangsa yang terkotak-kotak sehingga terpecah dan menjadi bangsa yang lemah.

 

Lewat perjanjian Sykes-Picot (Mei 1916) negeri-negeri Islam yang tadinya dikuasai oleh kekhilafahan Utsmani, dibagi-bagi konvensi rahasia yang dibuat selama Perang Dunia ke 1, antara Inggris dan Perancis dengan persetujuan Kekaisaran Rusia, mengkotak-kotakkan negeri Islam, di antara mereka pun saling berbagi, Suriah, Irak, Lebanon dan Palestina dikuasai Inggris dan Perancis, sistem negara bangsa inilah yang menjadi penghambat persatuan kaum muslimin.

 

Penjara Sykes-Picot dirancang Barat untuk mengisolasi kaum muslim dan mencegah mereka untuk saling tolong menolong satu sama yang lainnya. Hari ini Palestina, kemarin Suriah sebelumnya Khasmir, sebelumnya lagi Irak, Afganistan, sering kita saksikan umat Islam dari suatu bangsa terbunuh, milyaran lainnya umat Islam dunia diam terpaku tidak mampu bergerak, dikarenakan sekat-sekat Sykes-Picot.

 

Seperti yang dikatakan Syeikh Taqiyuddin an Nabhani dalam kitabnya Nida’u Har, “Sesungguhnya umat Islam telah mengalami tragedi dengan dua ujian, pertama penguasa mereka adalah agen-agen kaum kafir penjajah, kedua diterapkannya kepada mereka apa-apa yang bukan turunnya dari Allah, tapi yang diterapkan kepada mereka adalah sistem kufur.”

 

Walaupun kampanye All Eyes on Rafah cukup efektif menarik perhatian dunia, tapi belum merupakan solusi yang jitu untuk mengusir Yahudi Israel dari bumi Palestina, tidak hanya cukup mengandalkan Hamas, Hizbullah, atau pejuang Palestina saja, karena Amerika sang adidaya dunia, yang menjadi backing terjadi perang Palestina dan Israel tidak akan tinggal diam, yang hanya bisa dilawan dengan dengan negara adikuasa lagi yaitu Khilafah Islamiah yang akan menyatukan seluruh negeri-negeri Islam di seluruh dunia yang kini terpecah belah karena perjanjian Sykes-Picot.

 

Wallahualam bissawab.



from Suara Inqilabi https://ift.tt/mptoRVr
June 17, 2024 at 03:25AM

Belum ada Komentar untuk "Mata Dunia Tertuju ke Rafah"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel