Sekulerisme Biang Keladi Liberalisme Pergaulan


Sekulerisme Biang Keladi Liberalisme Pergaulan

Siti Supatmiati

Pergaulan bebas saat ini begitu memprihatinkan, dimana hal ini tidak hanya dilakukan oleh para remaja, namun dilakukan juga oleh sebagian pasangan suami istri (pasutri). Sebagaimana yang diberitakan, bahwa ada sepasang suami istri IG (39) dan KS (39) yang ditangkap pihak kepolisian karena pesta seks dan pertukaran pasangan (swinger). Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi keduanya ditangkap di wilayah Kabupaten dan Bali. Swinger ini dilakukan sebanyak delapan kali di Bali dan dua kali di Jakarta (Kompas.com ,Kamis, 9 Januari 2025).

Begitu pula dikalangan pelajar, pergaulan bebas ini banyak mengantarkan mereka kedalam perbuatan seksual, sehingga banyak pelajar yang masih dibawah umur, banyak yang mengajukan dispensasi untuk menikah muda, dikarenakan sebagian besar sudah hamil di luar nikah. Sebagaimana yang diungkapkan, Tri Wahyu Panitera Muda Permohonan Pengadilan Agama Kabupaten Sleman, bahwa ada 98 permohonan dispensasi nikah di Sleman dalam setahun terbanyak karena hamil duluan. (Kompas.com, 10 Januari 2025).

Pergaulan bebas yang terjadi di masyarakat saat ini, merupakan buah dari diterapkannya sistem kapitalisme sekulerisme. Di mana sistem ini memiliki empat asas kebebasan, diantaranya kebebasan bertingkah laku. Sehingga masyarakat bebas melakukan apapun, tanpa memperhatikan aturan agama. Selain itu tingkat ketakwaan yang masih rendah, menjadi salah satu penyebab masyarakat tidak mempunyai pemahaman agama secara kaffah.

Kehidupan masyarakat yang sekuler, menjadi penyebab kurangnya amar ma’ruf nahi mungkar di masyarakat. Sehingga pergaulan bebas semakin banyak terjadi. Di tambah dengan banyaknya situs porno yang tersebar luas. Selain itu adanya pendidikan Kesehatan reproduksi yang berkiblat pada pemahaman barat (kapitalis) dan didukung dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah no.28 tentang Kesehatan Reproduksi, dimana pemerintah mengizinkan alat kontrasepsi dijual bebas di masyarakat, semakin menambah rusaknya pergaulan diantara remaja, yang mengakibatkan semakin tingginya angka perzinahan dikalangan remaja.

Keadaan ini tentu akan melemahkan mental para pemuda, dimana mereka yang seharusnya bermental tangguh dan berprestasi, terpaksa harus menikah muda akibat pergaulan bebas. Dengan kondisi ini tentu sulit bagi pemerintah untuk mewujudkan generasi emas. Sungguh sistem kapitalisme liberalisme telah merusak kehidupan sosial laki-laki dan perempuan.

Pengaturan kehidupan dalam sistem Islam berbeda dengan sistem kapitalis. Sistem Islam mengatur seluruh aspek kehidupan berdasarkan pada perintah Allah SWT. Termasuk didalamnya mengatur bagaimana seharusnya hubungan (pergaulan) antara laki-laki dan perempuan, sebagaimana firman Allah dalam surah An Nur ayat 31 yang artinya, “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman agar mereka menjaga pandangannya dan kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sungguh Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. Dan surat An Nur ayat 30 yang artinya, “Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakan perhiasannya (auratnya) kecuali yang biasa terlihat”.

Begitu jelas Islam mengatur hubungan pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Islam juga menjaga kehormatan perempuan dengan mewajibkannya untuk menutup aurat. Islam melarang berikhtilat (bercampur baur) juga berkhalwat (berduaan) diantara lawan jenis. Sehingga dapat terhindar perbuatan zina. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Isra ayat 32 bahwa, “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk”.

Masyarakat dalam sistem Islam juga senantiasa beramar ma’ruf nahi mungkar, sebagai upaya untuk mencegah terjadinya pergaulan bebas di masyarakat. Begitu pula dengan negara yang memiliki peranan penting dalam mengatasi pergaulan bebas. Negara menerapkan pendidikan yang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan bagi seluruh masyarakatnya, khususnya para pemuda. Sehingga para pemuda menjadi paham batasan dalam pergaulan dengan lawan jenis, serta bahayanya pergaulan bebas. Sistem Islam memberikan sanksi yang tegas bagi siapa saja yang melakukan pergaulan bebas. Sanksi dalam Islam memberi efek jera dan menjadi penebus dosa di akhirat

Untuk mewujudkan pergaulan yang Islami dalam masyarakat, maka diperlukan dakwah kepada Islam secara Kaffah. Sehingga masyarakat memahami bahwa Islam merupakan agama yang sempurna, yang mengatur seluruh aspek kehidupan. Dengan demikian akan terwujud pemuda yang bertakwa, tangguh dan berprestasi serta kehidupan masyarakat yang penuh dengan keberkahan dari Allah SWT.

Allahu ‘alam bishshawab



from Suara Inqilabi https://ift.tt/YmjU7C4
January 29, 2025 at 06:27AM

Belum ada Komentar untuk "Sekulerisme Biang Keladi Liberalisme Pergaulan"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel