Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas, Realistis atau Utopi?


Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas, Realistis atau Utopi?

Oleh Anna Franicasari 

Aktivis dakwah 

 

Keluarga yang harmonis dan ideal menurut Alquran adalah keluarga yang menjunjung tinggi perintah Allah dan Rasul-Nya, memiliki aspek edukatif, penuh keteladanan dan internalisasi nilai- nilai Islam secara menyeluruh, serta adanya ketentraman (sakinah), penuh cinta (mawaddah), dan kasih sayang (wa rahmah) .

Sakinah berarti tenang, tenteram, dan tidak gelisah, mawaddah berarti penuh cinta, dan warahmah berarti penuh kasih sayang. Demikian yang dimaksud dengan keluarga ideal menurut Islam yakni rumah tangga dan keluarga akan bahagia dan selamat dunia dan akhirat apabila mengikuti, mengamalkan, dan mewujudkan ajaran dan nilai-nilai Al-Qur’an.

 

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةًۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ ۝٢١

 

Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.

 

Pada puncak hari keluarga nasional (Harganas) ke-31 tahun 2024 dengan tema “Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas”, yang diselenggarakan badan kependudukan dan keluarga berencana hlnasional (BKKBN) di lapangan simpang lima semarang, pada sabtu 29 juni 2024 lewat pidatonya bahwa keluarga sebagai unit terkecil sebuah bangsa. Kalau keluarganya bagus maka negara akan bagus. Keluarga menentukan kualitas sumber daya manusia dan semua dimulai sejak prenatal (masa sebelum kehamilan). Selain itu menyiapkan fasilitas pemantauan kesehatan dan gizi ibu dan bayi yang terstandar di posyandu dan puskesmas.Dalam keluarga, ibu menjadi inti dari keluarga. Ibu berperan dalam pembentukan akhlak anak-anaknya. Perempuan tiangnya negara. Kalau perempuan terpelihara dan dirawat dengan baik. Dia bisa memerankan peran dengan baik maka akan kokoh negara.

 

Keluarga yang berkualitas itu sendiri dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri,berwawasan dan bertanggung jawab, harmoni serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Al-Qur’an seringkali menyebut urusan tentang keluarga,ditemukan sebanyak 70 ayat yang secara spesifik.

Antara lain diulas soal perkawinan, perceraian dan segala hal lain menyangkut hubungan lelaki-perempuan.Keluarga merupakan unsur sentral dalam ajaran Islam. Sebab unit keluarga memang merupakan sendi utama masyarakat.

Sebagaimana di tegaskan dalam Al-Qur’an,

 

 

وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ – ٤٩

 

“segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangang agar kamu menyadari (kebesaran Allah).”

(QS. adz-Dzariyat : 51: 49)

 

Maka sangat penting bagi suatu keluarga membangun kompetensi yang merupakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dasar yang harus dimiliki agar seseorang dapat berhasil membangun rumah tangga yang kokoh yang menjadi basis penegakan nilai-nilai Islam di masyarakat dan membangun moralitas anak bangsa. Salah satu potret arti keluarga dalam sistem liberal-kapitalis serta dampak dari strategi yang diterapkan pada sistem kapitalisme lakukan untuk menghancurkan keluarga yakni tidak adanya lagi rasa hormat seorang anak terhadap orang tua,bahkan anak menjadi durhaka, yang di picu alasan materi(uang),kekerasan suami terhadap isteri ,keras nya tekanan gaya hidup,ketidak adilan ekonomi serta lemah nya penanaman taqwa membuat individu kehilangan fitrah kemanusiaan.Pergaulan bebas yang dilakukan tidak hanya oleh anak remaja, tetapi juga orang tuanya yang berakibat tidak adanya fungsi dan arti sebuah keluarga. Pola kehidupan kapitalistik dan materialistik begitu berhasil mewarnai masyarakat lebih khusus lagi keluarga muslim dengan warna kapitalisme.Keluarga dan masyarakat sudah kehilangan identitasnya sebagai masyarakat muslim.Penghancuran dan rusaknya institusi keluarga, memicu lemahnya genearsi muslim dan merusak perilaku masyarakat dengan langkah jitu untuk menjajah umat Islam.

 

 

Islam mendidik generasi menghormati orang yang lebih tua,menyayangi orang yg lebih muda,menghargai sesama bahkan mewajibkan anak “Birrul Walidayn” dan memuliakan orang tuanya. Allah SWT memposisikan kewajiban berbuat baik kepada orang tua hal utama setelah beribadah& mentauhidkan Nya.

Dengan syariat Islam dalam bingkai “Khilafah ala Minhaj Annubuwwah”,maka akan tercipta keluarga yang sakinah ,mawaddah warahmah dan lingkungan yang harmonis. Negara segera terbebaskan dari kedzoliman pada kekerasan rumah tangga. Untuk memperbaikinya haruslah sistem kapitalisme ini dibuang sejauh jauhnya dan menggantinya dengan sistem khilafah.

Islam juga mengajarkan prinsip adil dalam membina keluarga. Adil dalam arti meletakkan fungsi-fungsi keluarga secara memadai dengan fungsi keagamaan sebagai dasarnya.Dalam islam memandang bahwa kehidupan keluarga dalam hal ini pernikahan sebagai perjanjian yang berat, setiap orang memiliki hak dan kewajiban

 

وَكَيْفَ تَأْخُذُوْنَهٗ وَقَدْ اَفْضٰى بَعْضُكُمْ اِلٰى بَعْضٍ وَّاَخَذْنَ مِنْكُمْ مِّيْثَاقًا غَلِيْظًا

 

Bagaimana kamu akan mengambilnya (kembali), padahal kamu telah menggauli satu sama lain (sebagai suami istri) dan mereka pun (istri-istrimu) telah membuat perjanjian yang kuat (ikatan pernikahan) denganmu?

[ Q.S An Nissa’:21].

 

Islam memandang setiap anggota keluarga sebagai pemimpin dalam kedudukan masing-masing.

[H.R Bukhari dan Muslim]

 

Ayah dengan berbagai kewajibannya akan mengarahkan anggota keluarganya untuk senantiasa dalam ketakwaan kepada Allah SWT. Ibu sebagai pengatur dan pengelola rumah tangga akan mengatur dan mengelolanya hanya mengikuti syariah Islam.Dengan bekal ilmu agama sangat penting guna sebagai landasan dasar bahwa hidupnya perlu diatur dengan syariah Islam. Berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengembalikan funsi keluarganya sebagai tempat untuk menanamkan ketawaan akan dijaga sepenuhnya.

Keluarga memahami fungsi nya dan berhati hati dalam memilih agar tidak tergelincir pada kemaksiatan .Karena Murka Allah SWT atas pelanggaran manusia terhadap perintah dan larangan Nya berakibat tidak mendapatkan ridhoNYA.

 

Wallahu alam bishawab



from Suara Inqilabi https://ift.tt/vcxuEFn
July 13, 2024 at 10:46AM

Belum ada Komentar untuk "Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas, Realistis atau Utopi?"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel