Ummu Imarah Nusaibah Binti Ka’ab, Shahabiyah Pelindung Nabi Saat Perang Uhud


Oleh : @dhafin21
Diedit dan diselia oleh @gen.saladin

Dalam perjalanan sejarah, Umat Islam pernah mengalami fase pahit yang begitu memukul kondisi umat. Salah satunya adalah peristiwa jatuhnya Kaum Muslimin pada Perang Uhud dikarenakan ketidakpatuhan terhadap perintah Rasulullah ﷺ.

Sejarah juga mencatat pada perang tersebut banyak aksi heroik para sahabat yang dengan rela menjadi tameng hidup dalam melindungi Rasulullah ﷺ dari serangan kaum musyrikin. Di antara kisah sahabat yang terkenal ialah keberanian Thalhah bin Ubaidillah RA melindungi Nabi sampai telapak tangan beliau tidak bisa difungsikan lagi.

Namun tahukah sahabat Gen.saladin, di antara para lelaki yang dengan gagah berani melindungi nabi, ternyata ada juga seorang shahabiyah yang berani mengambil peran tersebut. Shahabiyah pemberani tersebut bernama Ummu Imarah Nusaibah binti Ka’ab bin Amr bin Auf bin Mabdzul. Beliau merupakan seorang perempuan terhormat, mulia, dan pejuang agung dari kaum Anshar dari suku Khazraj. 

Cahaya Islam masuk menerangi jiwa Ummu Imarah pasca peristiwa Baiat Al Aqabah pertama. Saat itu Rasulullah mengirim Mush’ab bin Umair, sang duta pertama islam, untuk menyebarkan agama islam ke penduduk Madinah. Mush’ab dipilih Rasulullah dikarenakan kecerdasan dan ketangkasan beliau dalam menyampaikan dakwah islam. Melalui dakwah Mush’ab bin Umair lah Ummu Imarah memeluk Islam.

Tersiar kabar mengatakan bahwa 3000 pasukan yang dipimpin oleh Abu Sufyan sedang bergerak untuk membalaskan dendam akibat kekalahan mereka di perang Badar. Mendengar kabar tersebut, kaum muslimin pun bersegara menyiapkan pasukan untuk melawan pasukan Abu Sufyan.

Berita itu juga telah sampai ke telinga Ummu Imarah. Tidak ingin berdiam diri dan menyia-yiakan panggilan jihad tersebut, Ummu Imarah beserta suami dan kedua anaknya yang bernama Abdullah dan Hubaib, bersegera menyambut dan mengambil peran dalam perang ini.

Pada saat pasukan kaum muslimin dalam keadaan keadaan kocar kacir, Ummu Imarah melihat kondisi dimana saat itu Rasulullah ﷺ dalam keadaan terdesak dan hanya ada kurang dari 10 orang yang melindungi beliau. Melihat kondisi tersebut, Ummu Imarah mendekat bersama kedua anaknya untuk melindungi Rasulullah ﷺ.
.
Pada saat itu Ummu Imarah tidak membawa perisai hingga Rasulullah melihat seorang yang membawa perisai dan memerintahkan agar perisai tersebut diberikan kepada Ummu Imarah. 
.
Ketika sedang melindungi Nabi, datang seorang penunggang kuda yang mencoba memukul Ummu Imarah. Beruntung serangan tersebut dapat ditangkis. Serangan itupun dibalas oleh Ummu Imarah dengan memukul otot tumit bagian belakang kuda musuh tersebut sehingga musuh itupun terjatuh. Melihat kondisi Ummu Imarah yang terdesak, Rasulullah memerintahkan putra Ummu Imarah untuk menolong ibunya. Hingga akhirnya musuh tersebut terbunuh.
.
Setelah aksi heroik tersebut, Rasulullah berkata sebagai bentuk pujian kepada Ummu Imarah, “Wahai Ummu Imarah, siapa yang memiliki kemampuan seperti kemampuanmu?” Selain itu juga Rasulullah mendoakan agar Ummu Imarah dijadikan sebagai orang-orang yang menemaninya kelak di Surga.
.
Ternyata kisah keberaniannya tidak terhenti pada perang Uhud saja. Tercatat setelah perang Uhud tersebut, Ummu Imarah ikut berjihad dalam perang Khaibar dan Hunain sehingga membuat para pejuang kaum muslimin kagum terhadap dirinya. Bahkan Ummu Imarah juga tidak ketinggalan ikut berjuang membebaskan Mekkah yang dikenal dengan peristiwa Fathu Makkah.
.
Pertempuran terakhir yang beliau ikuti adalah perang Yamamah yaitu perang melawan orang-orang yang murtad. Padahal saat itu umur beliau sudah mencapai 60 tahun. Namun umur tersebut tidak memadamkan api jihad yang ada di dada beliau. Ummu Imarah dengan semangat tetap menggerakkan pedangnya melawan kaum murtad. Semoga dari rahim-rahim perempuan muslimah generasi ini, lahir penerus semanagat jihad Ummu Imarah.
.
Wallahu A’lam Bishwab
.
Referensi: The Great Women karya Syaikh Muhammad Husain

Belum ada Komentar untuk "Ummu Imarah Nusaibah Binti Ka’ab, Shahabiyah Pelindung Nabi Saat Perang Uhud"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel